reformasi

magfira
1 min readAug 18, 2020

--

selamat pagi. selamat siang. selamat malam.

sudah lama aku tak menulis di sini. terakhir aku berpijak, hatiku melunjak — menjelek-jelekkan pribadiku yang tidak begitu berguna. sekarang, masih ada perasaan buruk yang mengendap, tapi setidaknya aku telah melihat hatiku lapang untuk sebentar saja. aku lega untuk sesaat, tapi sekarang aku benar-benar akan berjalan masuk melewati gerbang masa dewasa, dan ketakutan baru mulai menyambutku.

meski begitu, aku harus menyapanya, bukan? tidak apa-apa kalau aku takut. tidak apa-apa kalau aku cemas. kepalaku akan selalu mengirimkan badai ke hatiku, tapi aku harus ingat bahwa ada mercusuar di sana yang akan menyediakan cahaya, redup atau terang, dan membawaku pulang ke tempat yang tenang sehingga aku bisa melakukan apa yang aku mau, apa yang aku suka.

jadi di sinilah aku, menurunkan tirai samaranku, memasang nama asliku.

halo.

aku magfira.

--

--

magfira

an indonesian lost in this certain intersection of foreign cultures.